Cinta, kasih sayang, dan welas asih merupakan bahasa paling universal di dunia. Peringatan hari kasih sayang dikenal di dunia barat dengan nama Valentine’s day beserta histori cerita tentang St Valentin. Sementara itu, Asia Timur memiliki hari sendiri untuk memperingati hari kasih sayang, yaitu Festival Qixi, yang histori ceritanya tak kalah menarik dari St.Valentin.
Legenda
Legenda festival Qixi berasal dari kisah romantis antara pria penggembala miskin Niu Lang dan Zhi Nu sang dewi kahyangan. Dia hidup bersama dengan seekor sapi tua peliharaannya. Sebetulnya, sapi tersebut adalah Dewa Ternak yang dihukum turun ke bumi, karena telah melakukan pelanggaran hukum di kahyangan. Niulang pernah menyelamatkan nyawa sapi itu ketika si sapi jatuh sakit. Sebagai wujud rasa terima kasih dan balas budi, sapi tua itu membantu Niulang hingga dapat berkenalan dengan Zhinu.
Zhinu jatuh hati pada Niulang dan mereka akhirnya menikah tanpa sepengetahuan para Dewa kahyangan. Niulang dan Zhinu hidup bahagia bersama dan dikarunai sepasang anak. Niulang bekerja di padang, sementara Zhinu menenun di rumah.
Namun akhirnya, suatu ketika Dewi Kahyangan(ibunda dari Zhinu) mengetahui hal ini dan marah. Dewi Kahyangan mengirim tentara langit untuk mejemput pulang Zhinu kembali ke kahyangan. Niulang merasa sangat sedih melihat istrinya dibawa kembali ke kahyangan.
Sang sapi tua peliharaannya meminta agar Niulang membunuhnya dan mengenakan kulitnya untuk menutupi penyamarannya, sehingga dapat menyusul dan bertemu dengan Zhi Nu di kahyangan. Sambil menangis sedih, Niulang pun membunuh si sapi tua, mengulitinya dan mengenakannya kulitnya. Dibawanya serta kedua anak mereka untuk mencari Zhinu di surga.
Dewi Kahyangan mengetahui hal ini. Tepat sebelum ia berhasil menyusul Zhinu, Dewi Kahyangan melepaskan jepit rambutnya dan terbentuklah sungai yang amat luas di antara Niulang dan Zhinu, sehingga mereka terpisah selamanya. Sungai ini kemudian dikenal sebagai galaksi bimasakti.
Niulang hanya dapat meratap pilu bersama dengan kedua anaknya. Kisah cinta pasangan ini sangat meluluhkan hati siapapun yang mengetahuinya, sehingga membuat burung-burung Magpie menaruh rasa iba. Burung-burung magpie terbang beramai-ramai membentuk sebuah jembatan menyeberangi sungai, agar Niulang dan Zhinu dapat bertemu. Hati Dewi Kahyangan pun akhirnya luluh melihat akan betapa besarnya cinta pasangan kekasih ini, sehingga ia mengijinkan keduanya untuk bertemu di ‘jembatan burung Magpie’ pada hari itu setiap tahun, tepatnya pada tanggal ke 7 bulan ke 7 penanggalan lunar.
Perayaan Modern
Festival Qixi merupakan festival hari raya Valentine dalam penanggalan kalender lunar, yang tentu kental digunakan di Taiwan. Sering disebut sebagai “Chinese Valentine Day”, festival Qixi juga sering disebut “Double Seventh” atau Tujuh ganda, karena jatuh pada hari ketujuh bulan ketujuh kalender lunar.
Festival hari kasih sayang ini diperingati di salah satu museum di Taiwan, yaitu Museum of World Religions. Museum of World Religions yang berlokasi di New Taipei ini memiliki visi untuk menebarkan "Respect, Tolerance, Love" . Selama 9 hari (8/14-8/22), event bertajuk hari kasih sayang ini diadakan oleh Museum of World Religions, menampilkan tur pengenalan dewa-dewa Cinta dari kepercayaan dan agama-agama di dunia.
Salah satu dewa Cinta yang ditampilkan adalah Yue Lao, yaitu Dewa Cinta atau Cupid dalam legenda China. Dalam legenda, Yue Lao muncul pada malam hari, dan mampu menyatukan semua pasangan yang sudah ditakdirkan dengan seutas benang sutra, di mana setelahnya tidak ada yang bisa mencegah penyatuan mereka.
Namun, dalam kerangka percintaan yang lebih modern, kakek Yue Lao dalam event ini berpesan, bahwa kisah cinta juga bergantung pada inisiatif masing-masing, tidak serta-merta hanya bergantung pada benang kakek Yue Lao.
“I have always only helped mature men and women to lead the line. If you are the one who can put yourself in the consideration of others, the line has already been held, just waiting for you to speak and take the initiative!”
Singkatnya, jangan nyusahin kakek Yue Lao, ya! ;)
Dilansir dari media Taiwan, Taipei Times, terdapat do and dont’s diantara masyarakat Taiwan dalam merayakan hari raya ini;
Do;
1. Kencan buta atau Blind Date
Kencan buta adalah kesempatan yang membawa "energi cinta merah muda", yang dapat membantu meningkatkan keberuntungan seseorang dengan asmara.
2. Hadiri lebih banyak jamuan pernikahan atau jika di Indonesia, pergi kondangan ya!
3. Tempatkan undangan pernikahan di lokasi yang menguntungkan
Undangan pernikahan yang diterima setelah hari pertama musim semi di kalender lunar, mewakili kabar baik dan keberuntungan dan akan memiliki efek meningkatkan keberuntungan dan daya tarik seseorang. Disarankan agar undangan semacam itu ditempatkan di bawah kasur, di tas tangan, di bawah tikar meja, atau di bawah lampu meja untuk mempromosikan romansa sepanjang tahun dan kemungkinan pernikahan. Jika itu adalah undangan digital, gunakan tangkapan layar sebagai latar belakang dalam obrolan online.
4. Letakkan perhiasan kristal merah muda
Tempatkan perhiasan kristal merah muda di atas meja rias atau ke arah selatan. Itu juga dapat ditempatkan dalam pola bintang tujuh, bunga persik, atau lotus.
5. Tata letak karpet merah
Tempatkan karpet merah di lantai di kedua sisi tempat tidur. Ini adalah pertanda baik untuk berada di karpet merah sendiri di pesta pernikahan.
6. Pesona dewa perjodohan
Gantungkan jimat kakek Yue Lao (月老), dewa pernikahan dan cinta, di kepala tempat tidur. Ini akan meningkatkan aura bunga persik (romance) seseorang dan akan memungkinkan seseorang untuk langsung meminta bantuan dewa perjodohan untuk bertemu jodohnya.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan;
1. Jangan menemani seseorang untuk memata-matai pasangan yang selingkuh
Di Tahun Kerbau, Bintang Bunga Persik (桃花星) terletak di selatan dan mengatur kesukaan dan daya tarik. Medan magnet di sekitar seseorang yang memata-matai pasangannya yang selingkuh dapat berdampak negatif pada energi bunga persiknya sendiri.
2. Jangan mengadopsi anak saudara
Jika saudara membutuhkan bantuan, maka berikan mereka yang dipeal-hal yang diperlukan. Sebaliknya, mengasuh anak yatim yang bukan sanak saudara dapat mendatangkan keberuntungan.
Demikian perayaan Qixi Festival dari Taiwan, readers. Baik dari legenda dan aktivitas yang bisa dilakukan dalam percintaan zaman modern ini amat menarik, bukan?